Film ini merupakan “rebirth” atau reinterpretasi dari film legendaris Ada Apa Dengan Cinta? (2002) yang sangat dikenal di perfilman Indonesia.
Disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh tim yang antara lain mencakup Mira Lesmana, serta menghadirkan wajah‐baru dalam pemeran utama.
Sinopsis Singkat
Film ini berlatar sekitar tahun 2001 dan mengisahkan kehidupan remaja di bangku SMA:
Tokoh utama: Cinta, murid populer dan aktif dalam kegiatan sekolah.
Lalu muncul Rangga, siswa yang pendiam, gemar puisi, dan keluar sebagai pemenang lomba puisi di sekolah Cinta.
Keduanya bertemu di titik yang tak terduga, kemudian tumbuh rasa yang rumit—antara persahabatan, kekaguman, keraguan, dan cinta pertama.
Produksi & Perubahan dari Versi Asli
Audisi terbuka untuk pemeran baru dilakukan, dan seluruh pemeran utama adalah wajah‐baru dalam film ini.
Film ini bukan sekadar remake biasa—versi ini dibalut dengan elemen musikal: di dalamnya terdapat lagu‐lagu lama dari AADC serta lagu baru yang diciptakan khusus.
Karena film ini hadir lebih dari dua dekade setelah versi originalnya, unsur nostalgia sangat kuat. Namun juga ada tantangan agar terasa segar bagi generasi baru penonton.
Pemeran Utama
El Putra Sarira sebagai Rangga.
Leya Princy sebagai Cinta.
Serta pemeran pendukung lainnya seperti Jasmine Nadya (Alya), Katyana Mawira (Milly), Kyandra Sembel (Maura), Daniella Tumiwa (Karmen), Rafly Altama (Mamet) dan Rafi Sudirman (Borne).
Tema, Nuansa & Relevansi untuk Penonton Saat Ini
Tema utama film ini adalah masa remaja, cinta pertama, persahabatan, identitas diri, dan bagaimana seseorang tumbuh melalui konflik‐kecil dan besar.
Nuansa musikal memberikan sentuhan baru: bukan hanya drama, tetapi juga ekspresi melalui lagu dan gerak, yang diharapkan dapat menyentuh penonton muda sekaligus memberikan nostalgia bagi yang pernah menyaksikan versi dahulu.
Relevansi bagi penonton zaman sekarang: walau setting‐nya “masyarakat remaja awal 2000an”, banyak aspek yang masih terasa universal—keraguan dalam hati, dinamika teman, ingin diterima, takut salah, dan akhirnya belajar untuk menjadi diri sendiri.
Untuk Anda sebagai hijaber travel blogger: tema “menjadi berbeda”, “melewati masa muda”, “menemukan suara sendiri” bisa sangat resonan—film ini bisa jadi inspirasi untuk konten yang menghubungkan nostalgia dan kehidupan sekarang.
Beberapa Kutipan / Quotes
Berikut beberapa kutipan dari film Rangga & Cinta yang bisa menggugah:
“Nanti malam kalau saya ajak kamu ke suatu tempat spesial, kamu mau nggak?” – Rangga
“Hei, kamu kalau lagi bingung, lucu. Kamu mendingan bingung terus deh kayak gini, nggak mancing emosi.” – Cinta
“Bukan maksudku mau berbagi nasib, nasib adalah kesunyian masing‐masing.” – Rangga & Cinta
“Saya sayang banget sama kamu.” – Cinta
“Sekali‐sekali, kamu tanpa mereka dan mereka tanpa kamu kan bisa?” – Rangga
Kutipan‐kutipan ini memperlihatkan bagaimana film menampilkan konflik internal dan dinamika hubungan antar karakter—antara kebebasan, keraguan, pengakuan, dan keinginan untuk diakui.
Catatan Untuk Ditonton
Karena film ini adalah adaptasi/interpretasi baru dari film yang sudah sangat dikenal, penonton yang memiliki nostalgia dengan versi asli mungkin akan membandingkan banyak adegan. Beberapa pihak merasakan bahwa terlalu banyak mengulangi dialog atau adegan lama.
Sebagai film musikal, perlu disadari bahwa elemen tarian/nyanyian bisa terasa “baru” bagi penonton yang terbiasa dengan film drama biasa. Hal ini bisa jadi keunggulan atau tantangan tergantung selera.
Untuk mendapatkan pengalaman penuh: menonton versi trailer terlebih dahulu bisa membangkitkan mood.
YouTube
Jika Anda tertarik dengan aspek persahabatan, remaja, dan identitas—film ini bisa menjadi bahan refleksi. Jika Anda lebih suka cerita yang benar‐benar original tanpa pengaruh besar film sebelumnya, maka bisa disiapkan dengan ekspektasi yang realistis.
8. Kenapa Film Ini Layak Ditonton
Memiliki warisan budaya pop yang kuat: film aslinya (AADC) telah menjadi ikon di Indonesia, sehingga versi baru ini memiliki “halo” tersendiri.
Menampilkan wajah‐baru, yang berarti bisa memberikan perspektif segar dan karakter yang lebih sesuai dengan generasi muda sekarang.
Kombinasi antara drama remaja + musikal membuatnya berbeda dalam perfilman Indonesia (terutama film remaja).
Untuk Anda yang suka kisah remaja, cinta, persahabatan, dan ingin merasakan nostalgia era awal 2000an—film ini bisa jadi pilihan

Tidak ada komentar